Untuk kamu yang selalu mengajarkanku
Untuk kamu yang selalu melintas dipikiranku
Untuk kamu yang selalu melintas dipikiranku
Aku tak tahu bagaimana caramu menaklukan semua ini. Cara kamu yang menampakkan kebahagiaan akan semua yang bagiku sungguh membuatku iri. Cara kamu yang tersenyum simpul saat aku melakukan hal konyol. Kamu mampu menjadikan semua keluh kesah bagi mereka menjadi pemandangan indah, yang tersinar dari matamu.
Mungkin kamu berbincang dengan malaikat tentang artinya keindahan. Mungkin kamu berdiskusi dengan Tuhan tentang artinya kegelisahan. Atau mungkin kamu berdebat dengan setan akan pentingnya kehadiran. Tapi bagiku, kaulah keindahan itu, kaulah kegelisahan itu dan kaulah kehadiran itu. Kamu yang terindah karena kau bercela. Aku yang gelisah karena resah berpegang pada waktu menunggu suatu ketidakpastian.
Dan kamu yang hadir dalam ketidakberdayaan semu. Membuatku selalu tersenyum ketika aku bisa melihat dirimu berada disampingku. Aku bukan pendongeng yang membuat kata sebagai pemanis kehidupan. Aku juga bukan provokator yang mampu menyatukan minyak dan air.
Aku hanyalah kepingan kecil dari keberadaanmu di kehidupan ini. Kepingan kecil yang bisa terabaikan, terbuang, dan tersingkirkan. Mungkin saja keberadaanku ini membuatmu marah, bosan dan kecewa. Tapi aku berkata padamu lewat bisikan suara lirihku,
" Terimakasih telah membuat segalanya penuh bermakna. "
Makna yang sebenarnya. Makna yang membuat tentang betapa pentingnya perasaan. Perasaan antara aku dan kamu. Hingga pada akhirnya nanti aku dapat berkata bahwa aku pernah menjadi kepingan kecil keberadaanmu. :)
No comments:
Post a Comment