HARI PERTAMA
Hello hello hello,,, sebenarnya saya sudah lama suka yang namanya backpacker tetapi baru kali ini saya nulis perjalanan backpacker saya di blog ini. Oiyaa selama seminggu ini saya berencana pergi mengelilingi kota Jogja, Prambanan, Magelang, dan Muntilan. Yaa... tidak hanya jalan ngalor ngidul saja tetapi saya juga hunting motret.. Motret merupakan cinta pertama saya sejak SMA.











Awalnya saya bingung mau naik bus, kereta atau pesawat. Naik pesawat memang lebih cepat sampai tempat tujuan, tetapi kendalanya tiket pesawat yang mahal. Lalu saya menyempatkan diri untuk mengecheck harga tiket kereta api, harga tiket eksekutif seharga Rp. 365.000 = harga tiket pesawat, harga tiket bisnis seharga Rp.160.000 tetapi kereta bisnis tidak menggunakan AC. Lalu pilihan saya jatuh pada tiket bus Ramayana eksekutif seharga Rp. 165.000 sudah AC, dapat makan dan snack serta tempat duduk yang ekstra long bisa buat kaki selonjor. wohoo!! Karena prinsip saya ekonomis tapi nyaman buat saya selama perjalanan.
Kira-kira waktu tempuh Jakarta-Jogja itu sekitar 12 jam perjalanan itupun kalau perjalanannya lancar tidak mengalami kendala seperti macet. Awalnya memang cepat, jam 5 sore saya sudah mendapatkan makan malam dan juga tidak lama kemudian saya sampai di daerah Indramayu. Ternyata ohh ternyata sesampainya di Indramayu jalanan pun hanya dipakai satu jalur dikarenakan jalur sebelahnya sedang diperbaiki begitu juga sesampainya di Brebes. Kemacetan terjadi sekitar satu jam. Waktu pun berjalan hingga pukul 06.00 pagi saya baru tiba di Jogjakarta. Jogja merupakan kota yang asyik dan penuh kenangan. Sesampainya di terminal Jombor, saya hendak ke rumah tantenya teman saya dan naik taksi. Oiyaa taksi di Jogja itu berbeda dengan taksi di Jakarta. Kalau taksi di Jogja itu tidak menggunakan argo jadinya tinggal bilang alamat yang hendak dituju lalu kemudian tanya berapa, habis itu kalau sekiranya mahal baru dehh kita tawar.

- JOGJA DI PAGI HARI -
Krucuk..krucuk...krucuk.. perut saya pun lapar karena selama perjalanan di bus saya menahan lapar dikarenakan tidak membawa snack. Pagi harinya saya menyempatkan diri untuk pergi mencari soto. Warung Soto Kadipiro yang terletak di Jalan Wates, Jogjakarta. Warung soto tersebut sudah sangat terkenal dengan kelezatannya. Soto Kadipiro buka pada pukul 06.00 - 14.00 karena pengunjung pada pagi hari selalu ramai maka menjelang siang hari soto pun sudah habis terjual. Semangkuk soto ayam sudah ada dihadapan saya. Saya pun terheran karena disuguhkan berbagai pelengkap lainnya seperti paha atas, ceker, tahu/tempe bacem. Semuanyaa itu sangatlah lezat apalagi ayamnya pun ayam kampung yang menambah keempukkan tersendiri. Warung Soto Kadipiro pun terbukti kelezatannya karena warung tersebut sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan. Bahkan terpampang foto Wakil Presiden Budiono sewaktu berkunjung ke Warung Soto Kadipiro. Harganya pun sangatlah pas dengan kantong kita. Saya lupa harganya karena dibayarin oleh tantenya teman saya. :)
- WARUNG SOTO KADIPIRO -
- SEMANGKUK SOTO -

- PELENGKAP -
- CEKER MAKSYUSS -
Sore harinya sekitar pukul 16.00, saya pergi mengunjungi tempat wisata Taman Sari. Disana terdapat benteng yang biasanya tempat untuk objek memotret bagi kalian yang suka fotografi. Wisata Taman Sari buka pada pukul 09.00-17.00. Tetapi saya terlambat datang sehingga saya tidak bisa mengunjungi semua wisata Taman Sari karena beberapa tempat sudah ditutup, salah satunya yaitu tempat pemandian Sri Sultan pada zaman dahulu bersama selir-selirnya. Oiyaa bagi kalian yang ingin menambah pengetahuan tentang wisata Taman Sari, disana ada pemandu yang siap membantu anda dalam memberikan informasi mengenai wisata Taman Sari. Pembayaran untuk pemandu pun dengan biaya sukarela. Tidak hanya melihat benteng-benteng kuno, kita pun dapat melihat perkampungan cyber dan batik, para pelukis, para pembatik, dsb.
- BENTENG -

- KIRI : CYBER | KANAN : BATIK -

- MEMBATIK -
- GALERI WAYANG -
- TEMPAT PEMANDIAN SRI SULTAN -
Menjelang malam hari, saya pergi menuju alun-alun selatan. Yaa kalian pasti tahu tempat tersebut, karena terdapat dua pohon beringin kembar. Suasana malam itu pun sungguh berbeda. Sangat indah. Ditemani cahaya bulan purnama yang cukup besar membuat keindahan kota Jogja tak tertandingi nilainya. Alun-alun Selatan pun juga menyediakan berbagai pilihan rekreasi untuk keluarga ataupun anak muda seperti alat untuk penutup mata seharga Rp.4.000 untuk tantangan melewati pohon beringin kembar, ada odong-odong dengan hiasan lampu yang unik seperti gambar doraemon, cupid, kupu-kupu dengan harga Rp.10.000 dengan dua kayuhan/satu kali puter, dan harga Rp.20.000 dengan empat kayuhan/satu kali puter, kemudian para pedagang juga menjual baling-baling bambu dengan hiasan lampu seharga Rp.5.000.

- CANCER LIGHT -
Pukul 20.00 saya pun kelaparan. Kemudian saya jalan menuju stasiun Tugu, Jogjakarta. Disana terdapat warung nasi kucing yang terkenal yaitu Lek Man. Pada warung tersebut menjual nasi kucing dengan berbagai pelengkap seperti tahu/tempe bacem, sate telor puyuh, ayam, kikil, kerang, ati dan bekicot, tahu/tempe/bakwan goreng, serta minuman khas yaitu kopi Joss. Kopi Joss merupakan kopi yang disuguhkan areng panas yang dicelupkan ke dalam kopi tersebut. Selain kopi Joss, juga terdapat teh manis/tawar, susu, jahe dsb. Harganya pun sangatlah pas dengan kantong kita. Nasi kucing seharga Rp.4.000, sate kerang dan telor puyuh seharga Rp.2.000/tusuk, sate lainnya seharga Rp.1.500/tusuk, kopi Joss seharga Rp.3.000. Lengkap sudah perjalanan hari ini. Menurut cerita dari Bude Man, areng yang dipakai untuk kopi Joss itu merupakan areng khusus yang dipesan dari Boyolali. Jogja merupakan kenangan terindah yang tak terlupakan. Tunggu cerita saya selanjutnya yaaa dan upload foto :) #JOGJANEVERENDING

- WARUNG LEK MAN -

- KOPI JOSS -
No comments:
Post a Comment