Philosophia, nama yang unik sekaligus memiliki arti mendalam. Ia adalah penggabungan dua kata yaitu 'philos' yang artinya cinta, mencintai atau pecinta dan 'sophia' yang artinya kebijaksanaan. Sehingga kalau ditarik kesimpulan memiliki arti cinta akan kebijaksanaan. Cinta dengan kebijaksaan? Terlihat sungguh sakral dan ehmmm kita liat saja kelanjutannya.
CINTA... ehmm nama ini selalu diagung-agungkan. Ada yang bilang, hidup tanpa sebuah cinta atau kasih itu rasanya hambar. Yaa, seperti sayur tanpa bumbu. Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Cinta sebagai menu utama dan Kebijaksanaan sebagai pelengkap.
Orang yang mencintai kebijaksanaan akan selalu 'tertarik' untuk mencari kebenaran. Ketertarikan ini bisa digambarkan ketika seseorang mengungkapkan pernyataan, aku cinta kamu.
Aku adalah SUBJEK dan Kamu adalah OBJEK.
Aku menyatu dengan objek (kamu) yang di dalamnya terkandung persatuan antara aku sebagai subjek dan kamu sebagai objek. Persatuan akan terjadi hanya jika adanya pengetahuan bagi aku (subjek) tentang kamu (objek). Semakin jauh dan mendalam pengetahuanku mengenai kamu, maka semakin kukuhlah cinta itu.
Tetapi bagaimana jika objeknya menjauh? Apakah masih layak disebut dengan cinta akan kebijaksanaan? Mungkin bisa dibilang bijaksana dalam menyikapi rasa cinta itu. Cinta itu datang dengan sendirinya, perlahan butuh proses dan waktu. Hingga pada suatu titik dimana kita benar-benar merasakan, memahami, dan mengerti akan cinta yang datang akan kebijaksanaan.
Jakarta sore hari dijantungnya Ibu Kota..
wish you were here..
No comments:
Post a Comment